MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN
Metode Debat
Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang
sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih
dan disusun menjadi paket pro dan kontra.
Ø Langkah-langkahnya :
- Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok
- setiap kelompok terdiri dari empat orang.
- Di dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra)
- melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan.
- Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru.
- Selanjutnya guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat dalam prosedur debat.
Metode Role Playing
Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan
pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan
imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh
hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu
orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan.
Ø Langkah-langkahnya :
- Guru menyusun sekenario yang ditampilkan
- Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari sekenario dua hari sebelum KBM
- Guru menunjuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
- Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai dalam pembelajaran
- Memanggil siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan sekenario yang sudah dipersiapkan
- Masing – masing siswa duduk dikelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan mengamati sekenario yang sedang diperagakan
- Setelah selesai dipentaskan, masing – masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk dibahas
- Masing – masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
- Guru memberikan kesimpulan secara umum
- Evaluasi
- Penutup
Metode Pemecahan Masalah (Problem
Solving)
Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan
metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi
berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah
kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.Orientasi
pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah
pemecahan masalah.
Ø Langkah-langkahnya :
- Guru menjelaskan secara umum tentang masalah yang dipecahkan.
- Guru meminta kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan tentang tugas yang akan dilaksanakan.
- Peserta didik dapat bekerja secara individual atau berkelompok.
- Mungkin peserta didik dapat menemukan pemecahannya dan mungkin pula tidak.
- Kalau pemecahannya tidak ditemukan oleh peserta didik kemudian didiskusikan mengapa pemecahannya tak ditemui.
- Pemecahan masalah dapat dilaksanakan dengan pikiran.
- Data diusahakan mengumpulkan sebanyak-banyaknya untuk analisa sehingga dijadikan fakta.
- Membuat kesimpulan
Ø Adapun keunggulan metode problem
solving sebagai berikut:
1. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
2. Berpikir dan bertindak kreatif.
3. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
4. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
5. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
6. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
7. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan
dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
Ø Kelemahan metode problem solving
sebagai berikut:
1. Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk
menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan
siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian
atau konsep tersebut.
2. Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang
dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.
Problem Based Instruction (PBI)
Problem Based Instruction (PBI) memusatkan pada masalah
kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah,
mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.
Ø Langkah-langkahnya:
1.
Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan.
Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2.
Guru
membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
(menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3.
Guru
mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan
data, hipotesis, pemecahan masalah.
4.
Guru
membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
5.
Guru
membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Ø Kelebihan:
1. Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga
pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan baik.
2. Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.
3. Dapat memperoleh dari berbagai sumber.
Ø Kekurangan:
1. Untuk siswa yang malas tujuan dari metode tersebut tidak dapat
tercapai.
2. Membutuhkan banyak waktu dan dana.
3. Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini
Cooperative Script
Skrip kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja
berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang
dipelajari.
Ø Langkah-langkah:
1.
Guru
membagi siswa untuk berpasangan.
2.
Guru
membagikan wacana / materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
3.
Guru
dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa
yang berperan sebagai pendengar.
4.
Pembicara
membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok
dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak / mengoreksi / menunjukkan
ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat / menghapal ide-ide
pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
5.
Bertukar
peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya, serta
lakukan seperti di atas.
6.
Kesimpulan
guru.
7.
Penutup.
Ø Kelebihan:
1.
Melatih
pendengaran, ketelitian / kecermatan.
2.
Setiap
siswa mendapat peran.
3.
Melatih
mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.
Ø Kekurangan:
1.
Hanya
digunakan untuk mata pelajaran tertentu
2.
Hanya
dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya
sebatas pada dua orang tersebut).
Picture and Picture
Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang
menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.
Ø Langkah-langkah:
1.
Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2.
Menyajikan
materi sebagai pengantar.
3.
Guru
menunjukkan / memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.
4.
Guru
menunjuk / memanggil siswa secara bergantian memasang / mengurutkan
gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
5.
Guru
menanyakan alas an / dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
6.
Dari
alasan / urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep / materi sesuai
dengan kompetensi yang ingin dicapai.
7.
Kesimpulan
/ rangkuman.
Ø Kelebihan :
1.
Guru
lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
2.
Melatih
berpikir logis dan sistematis.
Ø Kekurangan:
1.
Memakan
banyak waktu.
2.
Banyak
siswa yang pasif.
Numbered Heads Together
Numbered Heads Together adalah suatu metode belajar dimana
setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak
guru memanggil nomor dari siswa.
Ø Langkah-langkah:
1.
Siswa
dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
2.
Guru
memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3.
Kelompok
mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya.
4.
Guru
memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil
kerjasama mereka.
5.
Tanggapan
dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
6.
Kesimpulan.
Ø Kelebihan:
1.
Setiap
siswa menjadi siap semua.
2.
Dapat
melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
3.
Siswa
yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
Ø Kelemahan:
1.
Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil
lagi oleh guru.
2.
Tidak
semua anggota kelompok dipanggil oleh guru
Metode Investigasi Kelompok (Group
Investigation)
Metode investigasi kelompok sering dipandang sebagai metode
yang paling kompleks dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran
kooperatif. Metode ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam
menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Metode
ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi
maupun dalam ketrampilan proses kelompok (group process skills). Para guru yang
menggunakan metode investigasi kelompok umumnya membagi kelas menjadi beberapa
kelompok yang beranggotakan 5 hingga 6 siswa dengan karakteristik yang
heterogen. Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman
atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Para siswa memilih topik
yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai
subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di
depan kelas secara keseluruhan.
Ø Langkah-langkahnya :
1.
Seleksi
topik
Parasiswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah umum yang
biasanya digambarkan lebih dahulu oleh guru. Para siswa selanjutnya
diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task
oriented groups) yang beranggotakan 2 hingga 6 orang. Komposisi kelompok
heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik maupun kemampuan akademik.
2.
Merencanakan
kerjasama
Parasiswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus,
tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang
telah dipilih dari langkah di atas.
3.
Implementasi
Parasiswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah 2 .
Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan ketrampilan dengan variasi
yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang
terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti
kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.
4.
Analisis
dan sintesis
Parasiswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh
pada langkah 3 dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian
yang menarik di depan kelas.
5.
Penyajian hasil akhir
Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai
topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan
mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Presentasi
kelompok dikoordinir oleh guru.
6.
Evaluasi
Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok
terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup
tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya.
Metode Jigsaw
Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi
yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi
siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa
sehingga setiap anggota bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap
komponen/subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari
masing-masing kelompok yang bertanggungjawab terhadap subtopik yang sama
membentuk kelompok lagi yang terdiri dari yang terdiri dari dua atau tiga
orang.
Ø Langkah-langkahnya :
1.
Membaca
: murid memperoleh topik-topik ahli dan membaca materi tersebut untuk
mendapatkan informasi
2.
Diskusi
kelompok ahli : murid dengan topik-topik ahli yang sama bertemu untuk
mendiskusikan topik tersebut.
3.
Diskusi
kelompok : ahli kembali ke kelompok asalnya untuk menjelaskan topik pada
kelompoknya
4.
Kuis:
murid memperoleh kuis individu yang mencakup semua topik.
5.
Penghargaan
kelompok : penghitungan skor kelompok dan menentukan penghargaan kelompok
Metode Team Games Tournament (TGT)
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran
kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa
harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan
mengandung unsur permainan dan reinforcement.
Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran
kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping
menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan
belajar.
Ø Langkah-langkahnya :
1. Penyajian kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas,
biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang
dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar
memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu
siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena
skor game akan menentukan skor kelompok.
2. Kelompok (team)
Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya
heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan ras atau etnik.
Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya
dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik
dan optimal pada saat game.
3. Game
Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji
pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok.
Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa
memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor
itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang
nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan.
4. Turnamen
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit
setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar
kerja. Turnamen pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen.
Tiga siswa tertinggi prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga siswa
selanjutnya pada meja II dan seterusnya.
5. Team recognize (penghargaan kelompok)
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan
mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang
ditentukan. Team mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 45 atau
lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 40-45 dan “Good Team” apabila
rata-ratanya 30-40
Model Student Teams – Achievement
Divisions (STAD)
Siswa dikelompokkan secara heterogen kemudian siswa yang pandai
menjelaskan anggota lain sampai mengerti.
Ø Langkah-langkah:
1.
Membentuk
kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi,
jenis kelamin, suku, dll.).
2.
Guru
menyajikan pelajaran.
3. Guru memberi tugas kepada kelompok
untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan kepada
anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4.
Guru
memberi kuis / pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak
boleh saling membantu.
5.
Memberi
evaluasi.
6.
Penutup.
Ø Kelebihan:
1.
Seluruh
siswa menjadi lebih siap.
2.
Melatih
kerjasama dengan baik.
Ø Kekurangan:
1.
Anggota kelompok semua mengalami kesulitan.
2.
Membedakan
siswa.
Model Examples Non Examples
Examples Non Examples adalah metode belajar yang menggunakan
contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus / gambar yang relevan dengan KD.
Ø Langkah-langkah:
1.
Guru
mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2.
Guru
menempelkan gambar di papan atau ditayangkan lewat OHP.
3.
Guru
memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan /
menganalisa gambar.
4.
Melalui
diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut
dicatat pada kertas.
5.
Tiap
kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
6.
Mulai dari komentar / hasil diskusi siswa,
guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
7.
Kesimpulan.
Ø Kelebihan :
1.
Siswa
lebih kritis dalam menganalisa gambar.
2.
Siswa
mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar.
3.
Siswa
diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.
Ø Kekurangan:
1.
Tidak
semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
2.
Memakan
waktu yang lama.
Model Lesson Study
Lesson Study adalah suatu metode yang dikembangkan di Jepang yang dalam
bahasa Jepangnya disebut Jugyokenkyuu. Istilah lesson study sendiri diciptakan
oleh Makoto Yoshida.
Lesson Study merupakan suatu proses dalam mengembangkan profesionalitas
guru-guru di Jepang dengan jalan menyelidiki/ menguji praktik mengajar mereka
agar menjadi lebih efektif.
Ø Langkah-langkahnya :
1.
Sejumlah
guru bekerjasama dalam suatu kelompok. Kerjasama ini meliputi:
a. Perencanaan.
b. Praktek mengajar.
c. Observasi.
d. Refleksi/ kritikan terhadap pembelajaran.
2. Salah satu guru dalam kelompok tersebut melakukan
tahap perencanaan yaitu membuat rencana pembelajaran yang matang dilengkapi
dengan dasar-dasar teori yang menunjang.
3. Guru yang telah membuat rencana pembelajaran pada
(2) kemudian mengajar di kelas sesungguhnya. Berarti tahap praktek mengajar
terlaksana.
4. Guru-guru lain dalam kelompok tersebut mengamati
proses pembelajaran sambil mencocokkan rencana pembelajaran yang telah dibuat.
Berarti tahap observasi terlalui.
5. Semua guru dalam kelompok termasuk guru yang telah
mengajar kemudian bersama-sama mendiskusikan pengamatan mereka terhadap
pembelajaran yang telah berlangsung. Tahap ini merupakan tahap refleksi. Dalam
tahap ini juga didiskusikan langkah-langkah perbaikan untuk pembelajaran
berikutnya.
6. Hasil pada (5) selanjutnya diimplementasikan pada
kelas/ pembelajaran berikutnya dan seterusnya kembali ke (2).
Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode memberikan uraian atau penjelasan kepada
sejumlah murid pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain metode ini
adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan
secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
Metode ini
disebut juga dengan metode kuliah atau metode pidato.
Ø Langkah-langkahnya :
- Tahap Persiapan
Pada
tahap ini yang harus dilakukan adalah:
a.
Merumuskan tujuan
yang ingin dicapai.
b.
Menentukan
pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.
c.
Mempersiapkan
alat bantu.
- Tahap Pelaksanaan
Pada
tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan:
a.
Langkah
Pembukaan.
Langkah
pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan. Keberhasilan
pelaksanaan ceramah sangat ditentukanoleh langkah ini.
b.
Langkah Penyajian.
Tahap
penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur.
Agar ceramah berkualitas sebagai metode pembelajaran, maka guru harus menjaga
perhatian siswa agar tetap terarahpada materi pembelajaran yang sedan g
disampaikan.
c.
Langkah
Mengakhiri atau Menutup Ceramah.
Ceramah harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok matar agar materi
pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa tidak terbang kembali.
Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang memungkinkan siswatetap mengingat materi
pembelajaran. Perlu diperhatikan, bahwa ceramahakan berhasil baik, bila
didukung oleh metode-metode lainnya, misalnya tanya jawab,tugas, latihan dan
lain-lain. Metode ceramah itu wajar dilakukan bila: (a) ingin mengajarkan topik
baru, (b) tidak ada sumber bahan pelajaran pada siswa, (c) menghadapi sejumlah
siswa yang cukup banyak
Ø Kekurangan metode ini adalah
1. Guru lebih aktif sedangkan murid pasif karena
perhatian hanya terpusat pada guru saja.
2. Murid seakan diharuskan mengikuti segala apa yang
disampaikan oleh guru, meskipun murid ada yang bersifat kritis karena guru
dianggap selalu benar
Ø Beberapa kelebihan metode ceramah adalah :
- Guru mudah menguasai kelas.
- Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar
- Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
- Mudah dilaksanakan
Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengajar dengan cara memecahkan masalah
yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan
argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.
Ø Tujuan metode ini adalah
1.
Memotivasi
atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis, mengeluarkan
pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikirannya.
2.
Mengambil
suatu jawaban actual atau satu rangkaian jawaban yang didasarkan atas
pertimbangan yang saksama
Ø Macam-macam diskusi yaitu :
1. Diskusi informal
2. Diskusi formal
3. Diskusi panel
4. Diskusi simpusium
Ø Langkah-langkahnya :
1.
Langkah Persiapan
Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi di antaranya:
a.
Merumuskan tujuan
yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khusus.
b.
Menentukan jenis
diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
c.
Menetapkan
masalah yang akan dibahas.
d.
Mempersiapkan
segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi, misalnya ruang
kelas dengan segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi seperti moderator,
notulis, dan tim perumus, manakala diperlukan.
- Pelaksanaan Diskusi
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah:
a.
Memeriksa segala
persiapan yang dianggap dapat memengaruhi kelancaran diskusi.
b.
Memberikan
pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan yang ingin
dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan
dilaksanakan.
c.
Melaksanakan
diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan
diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim belajar yang menyenangkan,
misalnya tidak tegang, tidak saling menyudutkan, dan lain sebagainya.
d.
Memberikan
kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan
dan ide-idenya.
e.
Mengendalikan
pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas.
f.
Hal ini sangat
penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi melebar dan
tidak fokus.
- Menutup Diskusi
Akhir
dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi hendaklah dilakuan hal-hal
sebagai berikut:
a.
Membuat
pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi.
b.
Me-review
jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik
untuk perbaikan selanjutnya.
Metode Penugasan
Suatu cara mengajar dengan cara memberikan sejumlah tugas yang diberikan
guru kepada murid dan adanya pertanggungjawaban terhadap hasilnya.
Ø Langkah-langkahnya :
1.
Mempelajari
bagian dari suatu teks buku
2.
Melaksanakan
sesuatu yang tujuannya untuk melatih kecakapannya
3.
Melaksanakan
eksperimen
4.
Mengatasi
suatu permasalahan tertentu
5.
Melaksanakan
suatu proyek
Metode Sosiodrama
Suatu cara mengajar dengan cara pementasan semacam drama atau sandiwara
yang diperankan oleh sejumlah siswa dan dengan menggunakan naskah yang telah
disiapkan terlebih dahulu.
Ø Tujuan metode ini adalah
1.
Melatih
keterapilan social
2.
Menghilangkan
perasaan-perasaan malu dan renda diri
3.
Mendidik
dan mengembangkan kemampuan mengemukakan pendapat
4.
Membiasakan
diri untuk sanggup menerima pendapat orang lain
Ø Langkah-langkahnya :
1.
Bila sosiodrama baru ditetapkan dalam
pengajaran, maka hendaknya guru menerangkannya terlebih dahulu teknik
pelaksanaanya, dan menentukan diantara siswa yang tepat untuk memerankan
lakon tertentu, secara sederhana dimainkan di depan kelas
2.
Menerapkan siatuasi dan masalah yang akan
dimainkan dan perlu juga diceritakan jalannya peristiwa dan latar belakang
cerita yang akan dipentaskan tersebut
3.
Pengaturan adegan dan kesiapan
mental dapat dilakukan sedemikian rupa
4.
Setelah sosiodrama itu dalam peuncak klimas,
maka guru dapat menghentikan jalannya drama. Hal ini dimaksudkan
agar kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah dapat diselesaikan secara
umum, sehingga penonton ada kesempatan untuk berpendapat dan menilai sosiodrama
yang dimainkan. Sosiodrama dapat pula dihentikan bila menemui jalan buntu
5.
Guru dan siswa dapat memberikan komentar,
kesimpulan atau berupa catatan jalannya sosiodrama untuk
perbaikan-perbaikan selanjutnya.
Metode Latihan (drill)
Suatu cara mengajar yang digunakan dengan cara memberikan latihan yang
diberikan guru kepada murid agar pengetahuan dan kecakapan terentu dapat
menjadi atau dikuasi oleh anak.
Ø Tujuan dari metode ini adalah :
- Memberikan umpan balik (feedback) kepada guru untuk memperbaiki proses belajar mengajar
- Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajr masing-masing anak didik
- Menempatkan anak didik dalam situasi belajar mengajra yang tepat.
- Anak dapat mempergunakan daya berfikirnya semakin baik
- Pengetahuan anak didik agar semakin bertambah dari berbagai segi.
- Perikasaan latihan atau ulangan dapat dilakukan dengan cara secara klasikal, secara individu
- Pencocokan dengan kunci jawaban yang telah disediakan sebelumnya.
Ø Langkah-langkahnya :
- Menjelaskan maksud dan tujuan latihan terbimbing pada siswa.
- Guru harus lebih menekankan pada diagnosa, karena latihan permulaan belum bisa mengharapkan siswa mendapatkan keterampilan yang sempurna.
- Mengadakan latihan terbimbing sehingga timbul response siswa yang berbeda-beda untuk peningkatan keterampilan dan penyempunaan kecakapan siswa.
- Memberi waktu untuk mengadakan latihan yang singkat agar tidak meletihkan dan membosankan dan guru perlu memperhatikan response siswa apakah telah melakukan latihan dengan tepat dan cepat.
- Meneliti hambatan atau kesukaran yang dialami siswa dengan cara bertanya kepada siswa, serta memperhatikan masa latihan dengan mengubah situasi sehingga menimbulkan optimisme dan rasa gembira pada siswa yang dapat menghasilkan keterampilan yang baik.
- Guru dan siswa perlu memikirkan dan mengutamakan proses-proses yang pokok dan tidak banyak terlibat pada hal-hal yang tidak diperlukan.
- guru perlu memperhatikan perbedaan individual siswa, sehingga kemampuan dan kebutuhan siswa masing-masing dapat berkembang
Metode Kerja Kelompok
Kerja
kelompok elompok itu ada dua macam
- Kerja kelompok jangka pendek
Kelompok ini dapat dilaksanakan dalam kelas dalam
waktu yang singkat kurang lebih 20 menit.
- Kerja kelompok jangka menengah
Dilaksanakan dalam beberapa hari karena adanya tugas
yang cukup memakan waktu yang agak panjang.
Ø Langkah-langkanya :
- Kegiatan Persiapan Metode Kerja Kelompok
a.
Merumuskan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai
b.
Menyiapkan
materi pembelajaran dan menjabarkan materi tersebut ke dalam tugas-tugas
kelompok.
c.
Mengidentifikasi
sumber-sumber yang akan menjadi sasaran kegiatan kerja kelompok.
d.
Menyusun
peraturan pembentukan kelompok, cara kerja, saat memulai dan mengakhiri, dan
tata tertib lainnya.
- Kegiatan Pelaksanaan
a.
Kegiatan
Membuka Pelajaran
b.
Melaksanakan
apersepsi, yaitu pertanyaan tentang materi pelajaran sebelumnya.
c.
Memotivasi
belajar dengan mengemukakan kasus yang ada kaitannya dengan materi pelajaran
yang akan diajarkan
d.
Mengemukakan
tujuan pelajaran dan berbagai kegiatan yang akan dikerjakan dalam mencapai
tujuan pelajaran itu.
- Kegiatan Inti Pelajaran
a.
Mengemukakan
lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari
b.
Membentuk
kelompok
c.
Mengemukakan
tugas setiap kelompok kepada ketua kelompok atau langsung kepada semua siswa
d.
Mengemukakan
peraturan dan tata tertib serta saat memulai dan mengakhiri kegiatan kerja
kelompok.
e.
Mengawasi,
memonitor, dan bertindak sebagai fasilitator selama siswa melakukan kerja
kelompok.
f.
Pertemuan
klasikal untuk pelaporan hasil kerja kelompok, pemberian balikan dari
kelompok lain atau dari guru.
- Kegiatan Mengakhiri Pelajaran
a.
Meminta
siswa merangkum isi pelajaran yang telah dikaji melalui kerja kelompok.
b.
Melakukan
evaluasi hasil dan proses
c.
Melaksanakan
tindak lanjut baik berupa mengajari ulang
materi yang belum dikuasai siswa
maupun memberi tugas pengayaan bagi siswa yang telah menguasai materi metode
kerja kelompok tersebut.
Metode Karyawisata
Metode ini adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa
ke suatu tempat atau objek yang bersejarah atau memiliki nilai pengetahuan
untuk mempelajari dan menelilti sesuatu.
Ø Langkah-langkahnya :
1.
Persiapan, dimana guru perlu menetapkan tujuan
pembelajaran dengan jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi
pemimpin obyek yang akan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya,
penyusunan rencana yang masak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana,
pembagian siswa dalam kelompok, serta mengirim utusan
2.
Pelaksanaan
karya wisata, dimana pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu
petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama,
mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas kelompok
sesuai dengan tanggungjawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu
3.
Akhir
karya wisata, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil
karya wisata, menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan yang
diperoleh, menindaklanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik,
gambar, model-model, diagram, serta alat-alat lain dan sebagainya.
Metode Tanya jawab
Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk sejumlah
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi ada pula
dari siswa kepada guru.
Ø Langkah-langkah penggunaan
- Persiapan
a.
menentukan
topic
b.
merumuskan
tujuan pembelajaran khusus (TPK)
c.
menyusun pertanyaan-pertanyaan secara tepat
sesuai dengan TPK tertentu
d.
mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang
mungkin diajukan siswa
- Pelaksanaan
a.
menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran
khusus (TPK)
b.
mengkomunikasikan penggunaan metode tanya jawab (siswa tidak hanya bertanya tetapi juga
menjawab pertanyaan guru maupun siswa yang lain)
c.
guru memberikan permasalahan sebagai bahan
apersepsi
d.
guru
mengajukan pertanyaan keseluruh kelas
e.
guru harus memberikan waktu yang cukup untuk
memikirkan jawabannya, sehingga dapat merumuskan secara
sistematis
f.
tanya jawab harus berlangsung dalam suasana
tenang, dan bukan dalam suasana yang tegang dan
penuh persaingan yang tak sehat di antara parasiswa
g.
pertanyaan
dapat ditujukan pada seorang siswa atau seluruh kelas, guru perlu menggugah siswa yang
pemalu atau pendiam, sedangkan siswa yang pandai
dan berani menjawab perlu dikendalikan untuk memberi
kesempatan pada yang lain
h.
guru mengusahakan
agar setiap pertanyaan hanya berisi satu masalah saja
i.
pertanyaan
ada beberapa macam, yaitu pertanyaan pikiran, pertanyaan mengunkapkan kembali pengetahuan
yang dikuasai, dan pertanyaan yang meminta pendapat, perasaan, sikap, serta
pertanyaan yang hanya mengungkan fakta-fakta saja.
j.
Beberapa
cara mengajukan pertanyaan:
k.
gunakan variasi pertanyaan yang terbuka dan
tertutup
l.
gunakan
bahasa yang baik dan benar serta pilihlah kata-kata secara cermat
m.
dengarkan baik-baik jawaban
anak-anak
n.
sikap
mengatakan dengan kata-kata lain pertanyaan-pertanyaan anak dan mengarahkannya
kembali
o.
jaga
pertanyaan supaya pendek dan sederhana
p.
mulailah
dari apa yang sudah diketahui murid-murid
q.
akui bila anda sendiri tidak tahu, tetapi kemudian
usahakan mendapatkan jawabannya
r.
angkat
tangan dan seorang tiap kali untuk mendapat jawaban
s.
berikan setiap
orang kesempatan untuk menjawabpada waktu tertentu
t.
waspada terhadap pengalihan perhatian atau jawaban yang ”tidak
tepat” dan usahakan untuk meredamnya
u.
gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah
dimengerti
v.
jagalah
agar pertanyaan itu singkat
Metode Eksperimen
Suatu metode yang dilakukan dalam suatu pelajaran tertentu terutama yang
bersifat objektif, seperti ilmu pengetahuan alam, baik dilakukan di dalam/di
luar kelas maupun dalam suatu laboratorum tertentuMetode pemahaman dan
penalaran
Ø Langkah-langkahnya :
- percobaan awal, pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam. Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi fisika yang akan dipelajari.
- pengamatan, merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan percobaan. Siswa diharapkan untuk mengamati dan mencatat peristiwa tersebut.
- hipoteis awal, siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil pengamatannya.
- verifikasi , kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok. Siswa diharapkan merumuskan hasil percobaan dan membuat kesimpulan, selanjutnya dapat dilaporkan hasilnya.
- aplikasi konsep , setelah siswa merumuskan dan menemukan konsep, hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya. Kegiatan ini merupakan pemantapan konsep yang telah dipelajari.
- evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep
thanks,,
BalasHapusBermanfaat!
BalasHapusThank's berat ..........
BalasHapusmakasih banyak............
BalasHapusterimakasih banyak... sangat bermanfaat sekali..
BalasHapusTerima kasih banyakkk...
BalasHapusThanks infonya, menarik banget. Oiya ngomongin mendidik anak, ternyata ada loh cara mendidik yang cerdas biar anak itu bisa sukses di masa depan seperti miliarder Bill Gates. Gimana caranya? Yuk liat selengkapnya di sini: Cara asuh orang tua Bill Gates
BalasHapusJOIN NOW !!!
BalasHapusDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.cc
dewa-lotto.vip