1.
Pengajaran Konsep
Konsep memungkinkan individu untuk menggolongkan
benda dan gagasan dan menarik aturan dan prinsip. Pembelajaran konsep penting
di sekolah dan
kehidupan sehari-hari karena konsep memungkinkan adanya saling memahami antara orang-orang dan memberikan dasar
bagi interaksi lisan.
Tujuan dari pengajaran konsep
terutama adalah membantu siswa memperoleh pemahaman konseptual dari pelajaran
yang sedang dipelajari dan memberikan landasan bagi pemikiran tingkat tinggi.
Terdapat banyak pendekatan untuk pengajaran konsep,
tetapi dua yang mendasar yaitu pendekatan presentasi
langsung dan pendekatan pemerolehan
konsep. Lingkungan pembelajaran untuk pengajaran konsep mungkin digambarkan cukup terstruktur dan
berpusat pada guru.
Sifat-sifat
konsep yaitu:
a. Konsep
Dipelajari Melalui Contoh dan Bukan Contoh.
b. Konsep
dipengaruhi oleh kenteks social.
c. Konsep
Memiliki Atribut Penting dan Atribut Tidak Penting.
Aspek penting lain dari pengajaran konsep berasal
dari bidang perkembangan
manusia. Teori perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Jean Piaget dan
Jerome Bruner penting bagi guru dalam hal pembelajaran konsep oleh siswa.
Melaksanakan pelajaran konsep meliputi:
a. Menjelaskan
tujuan dan membuka pelajaran.
b. Pemakaian
contoh dan bukan contoh dan pengujian atas pencapaian.
c. Presentasi
langsung.
d. Perolehan
konsep
Dalam pemerolehan konsep, siswa telah memiliki
pemahaman akan konsep atau seperangkat konsep dan diminta untuk membuat
keputusan apakah contoh tertentu merupakan contoh kelas. Pemerolehan konsep
adalah proses induktif yang membantu siswa dalam megorganisasi data berdasarkan
konsep yang sudah dipelajari sebelumnya. Guru yang menggunakan pendekatan
perolehan konsep akan menggunakan tahap berikut ini :
a. Memberikan
contoh-contoh kepada siswa, sebagian merepresentasikan konsep dan sebagian
lainnya tidak.
b. Mendorong
siswa menbuat hipotesis mengenai atribut-atribut konsep dan merekan alasan atas
spekulasi mereka.
c. Ketika
siswa tampaknya mengetahui konsep tersebut, mereka menamai atau melabeli konsep
tersebut dan menjelaskan proses yang mereka gunakan untuk mengidentifikasinya
d. Guru
memeriksa apakah siswa telah memperoleh konsep dengan menyuruh mereka
mengidentifikasi contoh-contoh tambahan yang masuk kategori “ya” dan “tidak”
2.
Pengajaran Berbasis Inquiri
Inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan
mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk
mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan
masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis.
Pengajaran berbasis Inkuiri menuntut peserta didik
untuk berpikir. Pengajaran
ini menempatkan peserta didik pada situasi yang melibatkan mereka dalam
kegiatan intelektual. Meskipun pengajaran
ini
berpusat pada kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang peran penting
sebagai pembuat desain pengalaman belajar.
Tujuan utama dari pengajaran berbasis inkuiri adalah
pengembangan kemampuan berpikir siswa. Dengan demikian, pengajaran ini selain berorientasi pada hasil
belajar juga berorientasi pada proses belajar siswa. Proses pembelajaran pada
dasarnya adalah proses interaksi antara siswa dengan siswa juga berinteraksi
dengan guru bahkan interaksi siswa dengan lingkungan.
Langkah-langkah proses pengajaran berbasis inquiri:
a. Orientasi
b. Merumuskan
masalah
c. Merumuskan
hipotesis
d. Mengumpulkan
data
e. Menguji
hipotesis
f. Merumuskan
kesimpulan
JOIN NOW !!!
BalasHapusDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.cc
dewa-lotto.vip
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
BalasHapusSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.club
arena-domino.vip
100% Memuaskan ^-^