Rabu, 11 Juni 2014

Rangkuman Pengajaran Langsung



1.       Dukungan Teoritis dan Empiris

Sejumlah akar historis dan teoritis dimunculkan untuk memberikan rasional dan dukungan bagi pengajaran langsung. Beberapa aspek dari model tersebut diturunkan dari prosedur pelatihan yang dikembangkan dalam konteks industri dan militer. Dukungan teoris dan empiris meliputi teori perilaku, teori kognitif sosial, dan penalitian efektivitas guru.
a.       Teori Perilaku
Teori-teori pembelajaran telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pengajaran langsung. Ahli-ahli teori perilaku kuno, yaitu fisiolog Rusia, Ivan Pavlov (1849-1936) dan psikolog Amerika, Jhon Watson (1878-1958), Edward Thorndike (1874-1949), dan yang lebih modern, B.F Skinner (1904-1990). Teori itu disebut teori perilaku karena para ahli dan peneliti dalam teori ini berminat mempelajari perilaku manusia yang dapat diamati daripada hal-hal yang tidak dapat diamati, seperti pikiran dan kognisi manusia.
b.       Teori Kognitif Sosial
Para ahli teori seperti Albert Bandura menggunakan teori kognitif sosial (pada awalnya disebut teori pembelajaran sosial) untuk membantu mempelajari aspek pembelajaran manusia yang tidak dapat diamati, seperti pikiran dan kognisi. Teori kognitif sosial membuat perbedaan antara pembelajaran (cara memperoleh pengetahuan) dan kinerja (perilaku yang dapat diamati). Teori ini juga mengatakan bahwa banyak hal yang dipelajari manusia berasal dari pengamatan terhadap orang lain. Menurut Bandura, sebagian besar pembelajaran manusia dilakukan dengan mengamati secara selektif perilaku orang lain dan memasukkannya dalam memori.
c.        Penelitian Efektivitas Guru
Dukungan empiris yang paling jelas untuk efektivitas kelas berasal dari penelitian efektivitas guru yang dilaksanakan pada tahun 1970-an dan 1980-an, jenis penelitian yang mempelajari hubungan antar perilaku guru dan prestasi siswa.

2.       Merencanakan dan Melakasanakan Pelajaran Pengajaran Langsung

Merencanakan pengajaran langsung meliputi:
a.     Menyiapkan tujuan,
b.     Kemajuan belajar dan analisis tugas,
c.      Merencanakan waktu dan ruang.
     Sedangkan melaksanakan pelajaran pembelajaran langsung meliputi:
a.   Menyampaikan  tujuan dan mempersiapkan siswa,
b.   Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan,
c.    Menyediakan latihan terbimbing,
d.   Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik,
e.    Memberikan kesempatan latihan mandiri.


3.       Mengelola Lingkungan Pembelajaran
Tugas yang dikaitkan dengan pengelolaan lingkungan belajar selama pelajaran pengajaran langsung hampir sama dengan tugas yang digunakan ketika menggunakan model presentasi. Dalam pengajaran langsung guru menyusun lingkungan belajar dengan sangat ketat, membuat fokus akademik, dan mengharapkan siswa jadi pengamat, pendengar dan siswa yang cermat.

4.       Penilaian dan Evalusi

Model pengajaran langsung digunakan paling tepat untuk mengajarkan keterampilan dan pengetahuan yang dapat diajarkan secara bertahap, evaluasi seharusnya berfokus pada tes kinerja yang mengukur perkembangan keterampilan dan bukannya tes tertulis mengenai pengetahuan deklaratif. Misalnya mampu mengidentifikasi karakter dalam papan ketik komputer jelas-jelas tidak memberikan banyak informasi mengenai kemampuan seseorang memainkan papan ketik, namun tes penggunanaan papan ketik yang diukur waktunya akan lebih baik dilakukan seorang guru.
Sering kali guru sulit membuat tes kinerja dan menilainya dengan tepat, dan tes tersebut juga sangat menyita waktu. Namun demikian jika anda ingin siswa anda menguasai keterampilan yang anda ajarkan, tidak ada satupun yang dapat menggantikan prosedur evaluasi berbasis kinerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar