1. Dukungan Teoritis dan Empiris
Sejumlah
akar historis dan teoritis dimunculkan untuk memberikan rasional dan dukungan
bagi pengajaran langsung. Beberapa aspek dari model tersebut diturunkan dari
prosedur pelatihan yang dikembangkan dalam konteks industri dan militer. Dukungan teoris dan empiris meliputi
teori perilaku, teori kognitif sosial, dan penalitian efektivitas guru.
a.
Teori
Perilaku
Teori-teori pembelajaran telah
memberikan kontribusi signifikan terhadap pengajaran langsung. Ahli-ahli teori
perilaku kuno, yaitu fisiolog Rusia, Ivan
Pavlov (1849-1936) dan psikolog Amerika, Jhon Watson (1878-1958), Edward
Thorndike (1874-1949), dan yang lebih modern, B.F Skinner (1904-1990). Teori itu disebut teori perilaku karena para ahli dan peneliti dalam teori ini berminat mempelajari
perilaku manusia yang dapat diamati daripada hal-hal yang tidak dapat diamati,
seperti pikiran dan kognisi manusia.
b.
Teori
Kognitif Sosial
Para
ahli teori seperti Albert Bandura
menggunakan teori kognitif sosial (pada awalnya disebut teori pembelajaran
sosial) untuk membantu
mempelajari aspek pembelajaran manusia yang tidak dapat diamati, seperti
pikiran dan kognisi. Teori kognitif sosial membuat perbedaan antara
pembelajaran (cara memperoleh pengetahuan) dan kinerja (perilaku yang dapat
diamati). Teori ini juga mengatakan bahwa banyak hal yang dipelajari manusia
berasal dari pengamatan terhadap orang lain. Menurut Bandura, sebagian besar pembelajaran manusia dilakukan dengan
mengamati secara selektif perilaku orang lain dan memasukkannya dalam memori.
c.
Penelitian
Efektivitas Guru
Dukungan empiris yang paling jelas untuk
efektivitas kelas berasal dari penelitian efektivitas guru yang dilaksanakan
pada tahun 1970-an dan 1980-an, jenis penelitian yang mempelajari hubungan antar
perilaku guru dan prestasi siswa.
2. Merencanakan
dan Melakasanakan Pelajaran Pengajaran Langsung
Merencanakan
pengajaran langsung meliputi:
a.
Menyiapkan tujuan,
b.
Kemajuan belajar dan
analisis tugas,
c.
Merencanakan waktu dan
ruang.
Sedangkan
melaksanakan pelajaran pembelajaran langsung meliputi:
a. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa,
b. Mendemonstrasikan
pengetahuan atau keterampilan,
c. Menyediakan
latihan terbimbing,
d. Mengecek
pemahaman dan memberikan umpan balik,
e. Memberikan
kesempatan latihan mandiri.
3. Mengelola
Lingkungan Pembelajaran
Tugas
yang dikaitkan dengan pengelolaan lingkungan belajar selama pelajaran
pengajaran langsung hampir sama dengan tugas yang digunakan ketika menggunakan
model presentasi. Dalam pengajaran langsung guru menyusun lingkungan belajar
dengan sangat ketat, membuat fokus akademik, dan mengharapkan siswa jadi
pengamat, pendengar dan siswa yang cermat.
4. Penilaian
dan Evalusi
Model
pengajaran langsung digunakan paling tepat untuk mengajarkan keterampilan dan
pengetahuan yang dapat diajarkan secara bertahap, evaluasi seharusnya berfokus
pada tes kinerja yang mengukur perkembangan keterampilan dan bukannya tes
tertulis mengenai pengetahuan deklaratif. Misalnya mampu mengidentifikasi
karakter dalam papan ketik komputer jelas-jelas tidak memberikan banyak
informasi mengenai kemampuan seseorang memainkan papan ketik, namun tes
penggunanaan papan ketik yang diukur waktunya akan lebih baik dilakukan seorang
guru.
Sering
kali guru sulit membuat tes kinerja dan menilainya dengan tepat, dan tes
tersebut juga sangat menyita waktu. Namun demikian jika anda ingin siswa anda
menguasai keterampilan yang anda ajarkan, tidak ada satupun yang dapat menggantikan prosedur
evaluasi berbasis kinerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar